CAHAYAPOKER.COM AGEN JUDI POKER DAN DOMINO UANG ASLI ONLINE TERPERCAYA INDONESIA - Selatan dan Kepolisian Sulawesi Barat telah mengakui mereka tidak memiliki kartu keluarga asli sebagai bukti dalam penyelidikan mereka ke dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen yang melibatkan sipil ditangguhkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad kepala.
"Penyidik hanya memiliki salinan dokumen sebagai bukti," Kombes. Joko Hartanto, direktur Jenderal Investigasi Kejahatan di Polda Sulawesi Selatan dan Barat, mengatakan pada Rabu, April 29, 2015.
Joko mengatakan salinan dokumen akan cukup untuk mengisi Abraham dengan pemalsuan dokumen. Menurut Joko, penyidik telah menyita salinan kartu keluarga Abraham dari Makassar Sipil Kantor Registry. Bukti, Joko menambahkan, adalah bertanggung jawab secara hukum.
Selain copy kartu keluarga Abraham, penyidik telah juga menyita KTP Feriyani Lim dan paspor. Potongan-potongan bukti yang diperoleh saat Feriyani dilaporkan Abraham, yang diduga membantunya mengajukan permohonan paspor pada tahun 2007 di Makassar, ke polisi.
Adnan Buyung Azis, koordinator tim pengacara Abraham, telah mempertanyakan tidak adanya dokumen asli, menyatakan bahwa bukti mungkin dipalsukan. Adnan menambahkan polisi harus memiliki dokumen asli yang akan dibandingkan dengan salinan.
Adnan menyatakan bahwa Polri petinggi yang terlibat dalam penyelidikan dalam kasus Abraham, tetapi tanpa penentuan individu tertentu.
No comments:
Post a Comment