Ads (728x90)

Monday 20 April 2015

Gubernur DKI Jakarta (Ahok) Marah Kepada Dinas Pariswisata Balai Betawi Karena Tidak Diurus Dan Izinkan Pedagang Kaki Lima Jualan Di Balai Betawi



Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram mendapati Balai Betawi tak terurus. Padahal, Ahok dana untuk membangun Balai Betawi sudah mencapai ratusan miliar.

"Bangun atas nama Betawi tapi enggak dipakai. Coba saja lihat berantakan begitu, padahal duitnya habis Rp 100 miliar," kata Ahok saat blusukan di Setu Babakan, Jakarta, Minggu (19/4).

Ahok mengatakan, apabila Balai Betawi dirawat dengan sebaik mungkin, maka akan menjadi pusat kebudayaan Betawi. Banyak kegiatan kebudayaan yang bisa dilaksanakan di tempat tersebut.

Bahkan, pedagang kaki lima akan diberi tempat untuk bisa berjualan di sana. Terlebih, penjual makanan khas Betawi yang dinilai menarik bagi para wisatawan domestik, pun mancanegara.

"Kasih saja dagang di sini kan jadi ramai. Kalau kamu mau pungut ya pungut saja 10-20 persen untuk kerapian perawatan. Jadi kita otaknya selalu biarin habis nanti perawatan ada lagi," ujarnya.

Dia juga menyayangkan petugas kebersihan dan pengelola Balai Betawi yang tak bekerja dengan baik. Sebab, bangunan tersebut mengalami kerusakan yakni atap genteng bocor, kabel berantakan dan kayu penyangga rumah betawi berlubang.

"Tiga puluh orang katanya kerja buat nebas rumput, nebas rumput saja rumputnya panjang begitu," tukasnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkunjung ke Balai Betawi. Mendapati beberapa bangunan Balai Betawi mengalami kerusakan parah, Ahok pun geram.

Ahok menyoroti kabel-kabel listrik yang berantakan dan berpotensi membahayakan keselamatan orang-orang di sekitar Balai Betawi.

"Ini kan gila bangunan sudah lama tapi begini hasilnya. Lihat saja kabel masih berantakan, nanti kalau orang kesetrum bagaimana. Ini juga kayu sudah rusak. Apalagi ini kolam enggak ada airnya. Kalau perlu kontraknya kita gugat karena kita ditipu ini," kata Ahok saat blusukan di Setu Babakan, Jakarta, Minggu (19/4).

Ahok mengatakan pembangunan Balai Betawi menghabiskan ratusan miliar. Oleh sebab itu, Dinas Pariwisata harus memperhatikan pelestarian budaya betawi, termasuk bangunan Balai Betawi ini.

"Mana ada bangunan rumah lampunya belakangan. Jangan mengatasnamakan orang Betawi untuk korupsi, enggak boleh itu pak," kata Ahok sembari menunjuk bangunan yang rusak.

Ahok meminta Dinas Pariwisata untuk segera mengirimkan rincian biaya pembangunan dan perawatan Balai Betawi sebab Balai Betawi akan dijadikan sebagai pusat kebudayaan Betawi.

"Kalau orang Betawi korupsi gue sikat. Ahok ini tak pernah takut siapapun," tegasnya.

Ahok berjanji akan segera memperbaiki bangunan tersebut untuk tempat kegiatan pergelaran seni budaya betawi.

"Makanya saya bilang ini terlalu banyak pembiaran, harusnya kalau ada pembangunan rumah budaya begini harus diisi. Jadi enggak boleh cuma otaknya proyek, bangun atas nama Betawi tapi enggak dipakai. Coba saja lihat berantakan begitu, padahal duitnya habis Rp 100 miliar," kata Ahok.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata DKI Marianto mengatakan bahwa bangunan Balai Betawi rusak karena iklim cuaca tak menentu. Oleh sebab itu, bangunan tersebut sedikit rusak.

"Kolam itu dibetulin bawahnya supaya dibikin keramik baru karena sebelumnya banjir terus," kata Marianto.

No comments:

Post a Comment