Ads (728x90)

Thursday 16 April 2015

AHOK Memantau Pegawai Negeri Sipil Melalui Aplikasi Smart City


Jakarta Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan bahwa aplikasi smart City memiliki fungsi lain selain untuk hanya memantau lingkungan kota. Melalui aplikasi, Ahok bisa memonitor karyawan yang bekerja dan melewatkan kantor pemerintah kota.
"Saat ini ada 300 karyawan dari Departemen Perhubungan yang mematikan aplikasi," kata Ahok di Balai Kota pada Selasa 14 April.

Ahok menjelaskan bahwa karyawan telah mematikan Rapid Response to Opini Publik (Cepat Respons Opini Publik, atau TANAMAN) aplikasi dipasang di smartphone mereka.
Melalui aplikasi, mereka akan menerima pengaduan dan laporan dari warga yang dikirim melalui aplikasi dari QLUE, alamat email dki@jakarta.go.id, Twitter halamanjakartagoid, Facebook page Jakarta.go.id, Peta Jakarta.org, Lapor 1708 , dan saluran lainnya.
Mekanismenya, Ahok mengatakan, akan mendeteksi keberadaan karyawan melalui aplikasi ini. Smartphone lapangan karyawan akan diinstal dengan aplikasi TANAMAN.

Para pejabat dengan posisi paling dekat dengan lokasi akan menerima tugas dari pusat kendali. Para pejabat akan mengunjungi lokasi yang ditentukan dan mengambil gambar dari hasil kerja mereka. Gambar-gambar akan dikirim kembali ke pusat kontrol dan informan.
Ahok menduga alasan bahwa karyawan yang mematikan aplikasi tersebut sehingga keberadaan mereka tidak akan terdeteksi dan bebas dari tugas-tugas mereka.

Ahok mengatakan bahwa data tersebut akan menjadi bahan untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Perubahan akan dilakukan setelah 2015 Kota Anggaran telah berlalu. "Kami akan mengevaluasi nanti," kata Ahok.

No comments:

Post a Comment